Disusun oleh:
Hilda Nur
Fauziah
54414989
1IA02
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015
A.
Pengertian
Kata 'Makhluk
Sosial' mungkin sudah tidak asing di telinga kita. Pada saat proses
kelahiran kita pun, tak lepas dari kalimat itu. Artinya, dimana saat kita
dilahirkan oleh ibu kita, dan pada saat itulah kita membutuhkan sosok seorang
ibu untuk memperkenalkan dunia baru tersebut kepada kita.
Setelah lahirnya sang anak ke dunia, orang tua lah (ibu) yang senantiasa
berperan dalam proses pengenalan dunia barunya. Oleh karena itu, manusia saling
membutuhkan sesamanya. Secara garis besar diatas adalah merupakan suatu contoh
perwujudan kita sebagai makhluk sosial.
Dan
pengertian makhluk sosial adalah sebagai berikut, dalam kehidupan di
dunia, setiap makhluk hidup memerlukan interaksi dan komunikasi satu sama lain,
khususnya bagi umat manusia. Interaksi dan komunikasi ini sangat diperlukan
karena manusia ditakdirkan menjadi makhluk sosial yang tak pernah lepas dari
bantuan orang lain. Oleh karena manusia hidup sebagai mahkluk sosial itulah,
disadari maupun tidak, manusia cenderung hidup berkelompok dengan tujuan yang
sama, yakni untuk meningkatkan kesejahteraan dan kehidupan mereka
masing-masing.
Dalam
tujuannya meningkatkan taraf kesejahteraan dan kehidupan manusia, mereka
cenderung hidup berkelompok yakni misalnya untuk mewujudkan kebutuhan
sosialnya, terciptanya keamanan, ketertiban, keadilan, kenyamanan, kerjasama
dan lain sebagainya. Dalam kehidupan berkelompok pula, manusia relatif tidak
berorganisasi namun semua itu terjadi secara spontan untuk hidup berkelompok.
Tidak
mungkinlah manusia mampu hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dalam contoh
lain, saat kita telah tiada di dunia (meninggal), kitapun tentu saja
membutuhkan bantuan orang lain untuk menguburkan jenazah kita.
B. Alasan Manusia Disebut Sebagai
Makhluk Sosial
Di dunia ini mustahil manusia dapat hidup seorang
diri. Manusia akan selalu membutuhkan orang lain dalam melakukan aktivitas
kehidupan sehari-hari. Dalam ilmu sosiologi kita telah pelajari tentang
interaksi sosial dan tentang sosialisasi. Di situ dipelajari bahwa hidup
seseorang akan terkucil, sendirian, dan menjadi gila jika tidak mampu
bersosialisasi dan tidak mau berinteraksi dengan orang lain.
Di samping itu, manusia tidak dapat dipisahkan dari
kelompok masyarakat, karena memang manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai
makhluk sosial, manusia selalu berinteraksi dalam hal-hal tertentu dengan
masyarakat. Manusia mempunyai naluri hidup bersama dengan orang lain. Naluri
hidup bersama itu disebut gregariousness.
Jadi dapat dikatakan bahwa manusia disebut sebagai
makhluk sosial (homo socialis) karena selalu berinteraksi dengan manusia
lainnya dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari.
Tanpa
bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak.
Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi
atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat
disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena
beberapa alasan, yaitu:
1.
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2.
Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari
orang lain.
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain.
4.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di
tengah-tengah manusia.
C. Karakteristik Manusia Sebagai
Makhluk Sosial
Telah
berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitik
beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1.
Dorongan untuk makan
- Dorongan untuk mempertahankan diri
- Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan
bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana
antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan.
Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai
makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga
mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan
melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1.
penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia
menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri
manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
- penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita
lihat paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam
kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia
itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk
dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu
sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat
dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial
didalam hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan
manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor
personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :
- Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu sama lain.
- Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
- Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis
Manusia adalah makhluk yang selalu
berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan
dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan
peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan
perasaanya. Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui
medium kehidupan sosial. Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak
pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan
ini tanpa bantuan orang lain.
D. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial
Kedudukan manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai
warga masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri
atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan
kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk
berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat
dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk
sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta
bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini,
spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab
kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk
kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat
untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk
sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh
lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial,
kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal
(institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.
E. Pengembangan Manusia
Sebagai Makhluk Sosial
Di dalam
kehidupannya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan
untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Ini merupakan salah satu kodrat manusia
adalah selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan
kondisi yang interdependensi.
Di dalam
kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga suatu kesatuan
hidup, warga masyarakat, dan warga negara. Hidup dalam hubungan antaraksi dan
interdependensi itu mengandung konsekuensi-konsekuensi sosial baik dalam arti
positif maupun negatif. Keadaan positif dan negatif ini adalah perwujudan dari
nilai-nilai sekaligus watak manusia bahkan pertentangan yang diakibatkan oleh
interaksi antarindividu.
Tiap-tiap
pribadi harus rela mengorbankan hak-hak pribadi demi kepentingan bersama Dalam
rangka ini dikembangkanlah perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan
suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Pada zaman modern seperti saat ini
manusia memerlukan pakaian yang tidak mungkin dibuat sendiri.
Tidak hanya
terbatas pada segi badaniah saja, manusia juga mempunyai perasaaan emosional
yang ingin diungkapkan kepada orang lain dan mendapat tanggapan emosional dari
orang lain pula. Manusia memerlukan pengertian, kasih sayang, harga diri
pengakuan, dan berbagai rasa emosional lainnya. Tanggapan emosional tersebut
hanya dapat diperoleh apabila manusia berhubungan dan berinteraksi dengan orang
lain dalam suatu tatanan kehidupan bermasyarakat.
Dalam
berhubungan dan berinteraksi, manusia memiliki sifat yang khas yang dapat
menjadikannya lebih baik. Kegiatan mendidik merupakan salah satu sifat yang
khas yang dimiliki oleh manusia. Imanuel Kant mengatakan, "Manusia hanya
dapat menjadi manusia karena pendidikan". Jadi jika manusia tidak dididik
maka ia tidak akan menjadi manusia dalam arti yang sebenarnya. Hal ini telah
terkenal luas dan dibenarkan oleh hasil penelitian terhadap anak terlantar. Hal
tersebut memberi penekanan bahwa pendidikan memberikan kontribusi bagi
pembentukan pribadi seseorang.
Dengan
demikian manusia sebagai makhluk sosial berarti bahwa disamping manusia hidup
bersama demi memenuhi kebutuhan jasmaniah, manusia juga hidup bersama dalam
memenuhi kebutuhan rohani
F. Kesimpulan
Manusia
sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat. Dalam
kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi
kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu
membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi,
berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dapat dikatakan bahwa
sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan,
yaitu:
1.
Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
2.
Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari
orang lain.
3.
Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan
orang lain.
4.
Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di
tengah-tengah manusia.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang
menitik beratkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana
memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1.
Dorongan untuk makan
2.
Dorongan untuk mempertahankan diri
3.
Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya
sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen
yang saling ketergantungan dan membutuhkan. Sehingga komunikasi antar
masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
G. Saran
Kata kunci
dari keberhasilan sebagai makhluk sosial adalah memiliki tujuan luhur yang digalang
bersama secara disiplin dan mampu menahan diri, apabila terjadi benturan
terhadap kepentingan pribadi.
Mari kita
pupuk perilaku positif pada anak-anak kita sedini mungkin. Dengan cara itu,
diharapkan mereka mampu menjalani hidup ini sebagai makhluk sosial dan individu
secara paripurna.
Daftar Pustaka
Komentar
Posting Komentar