Pada
tulisan ini, saya akan membahas tentang bagaimana sikap hidup dalam menghadapi
cobaan. Cobaan merupakan hal yang tidak bisa kita hindari karena cobaan tidak
akan pernah terpisahkan dalam hidup kita yang mana setiap orang tentunya pernah
merasakannya, baik itu cobaan berat maupun ringan seperti kecelakaan, mempunyai
masalah dengan orang lain atau bahkan memiliki masalah dengan diri sendiri,
keadaan lingkungan dan sebagainya. Setiap cobaan yang dihadapi pasti ada titik
terang penyelesaiannya namun itu kembali lagi pada diri kita masing-masing
bagaimana kita akan menghadapi dan menyelesaikannya.
Dalam
menyelesaikan suatu masalah sebagian orang melaluinya dengan berbagai tahapan, mulai
dari sejak kita masih kecil, remaja sampai kita dewasa pasti pola fikir kita dalam
menyelesaikan masalahpun tentunya berbeda seiring bertumbuhkembangnya kita dan
keadaan lingkungan juga yang akan mempengaruhi pola fikir kita. Seperti halnya
ketika saya masih anak-anak, cobaan yang saya alami pasti masalahnya tidak akan
jauh dari bertengkar dengan temen karena rebutan mainan atau jatuh karena main
sepeda-sepedaan dan sebagainya, ketika saya sedang mendapatkan cobaan atau
masalah tersebut yang akan saya lakukan hanyalah merengek, menangis dan mengadu
kepada orang tua maka masalah akan selesai. Kemudian, ketika saya sudah mulai
beranjak remaja, cobaanpun akan berbeda dengan ketika saya masih anak-anak
dimana ketika cobaan yang dihadapi akan sedikit lebih berat bahkan bukan hanya
sekedar fisik melainkan bathin, mungkin bertengkar dengan teman adalah salah
satu masalah yang mana setiap kalangan umur pasti merasakannya tetapi yang
berbeda adalah masalah dan cara kita menyelesaikannya. Saat remaja, saya lebih
sering bercerita kepada teman saya mengenai masalah yang saya hadapi daripada
kepada orang tua, tetapi kita juga harus bisa memilah dan memilih teman yang
memang bisa dipercaya untuk kita curahkan isi hati. Terutama ketika saya sudah
mulai beranjak dewasa, saya merasa bahwa setiap cobaan yang kita hadapai tidak semestinya
diceritakan semuanya kepada teman dan lebih baik dipendam sendiri karena pada
zaman sekarang sebagian orang hanya penasaran saja dengan masalah yang kita
hadapi tetapi tidak merasa prihatin terhadap kita. Meskipun demikian, dari seorang
teman kita bisa mendapatkan motivasi, dukungan dan kekuatan untuk bangkit lagi
sehingga tidak menyerah dalam menghadapi cobaan dan masalah.
Ketika
sedang menghadapi cobaan, tentunya saya akan merasa marah, kesal dan ingin
menangis sehingga saya lebih banyak diam. Dengan begitu, hati dan pikiran saya akan
terasa lebih tenang, maka dengan sendirinya otak kita akan memikirkan hal-hal
yang positif meskipun cobaan tersebut adalah sudah kehendak Allah. Jadi, saya
hanya harus menerima dengan ikhlas dan lapang sehingga cobaan tersebut tidak membuat
saya menjadi orang yang dengki.
Selalu
mengingat dan berdoa kepada Allah dengan mensugestikan dan meyakinkan bahwa
cobaan yang kita hadapi tidak akan menjadikan hidup kita berakhir sampai disitu.
Dan selalu mecoba berusaha untuk menyabarkan diri sendiri, karena sabar
merupakan faktor yang paling penting sehingga kita tidak terjerumus ke hal-hal
yang tidak diinginkan.
Memotivasi
diri sendiri dan tidak mempersulit masalah sehingga kita bisa mengubah hidup
kita menjadi lebih baik untuk kedepannya dengan tidak mengingat-ingat masalah
yang lalu.
Dari
beberapa cobaan yang saya hadapi, saya merasa bersyukur karena setiap cobaan
tidak selamanya buruk, bahkan cobaan merupakan sebuah petunjuk kebaikan untuk
saya. Sama halnya ketika saya lebih mendengarkan perkataan orang tua daripada
keegoisan saya meskipun itu menyakitkan dan untungnya perkataan orang tua saya
benar, disitu saya mulai menyadari bahwa setiap cobaan jangan hanya melihat dari
satu sisi, tetapi kita harus melihat dari berbagai sudut pandang sehingga kita
bisa mengetahui hikmah dibalik cobaan yang kita hadapi tersebut.
Komentar
Posting Komentar